Senin, 05 Maret 2012

Pengertian Salafy

(Arab: ﻲﻔﻠﺳSalafi) adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang mengajarkan
syariat Islam secara murni tanpa adanya tambahan dan pengurangan, berdasarkan syariat yang ada pada generasi Muhammad dan para
sahabat, setelah mereka dan orang-orang [1] setelahnya.

Dalam buku yang berjudul Ghazali And The Poetics Of Imagination, karya Ebrahim Moosa, Salafy adalah sebuah gerakan paham politik
Islamisme yang mengambil leluhur (salaf) dari patristik masa awal Islam sebagai paham dasar. [2]

Etimologi
Kata "Salaf" adalah kependekan dari "Salaf al-
Ṣāliḥ" (Arab: ﻒﻠﺴﻟﺍ
ﺢﻟﺎﺼﻟﺍ), yang berarti "terdahulu".
Dalam terminologi Islam, secara umum digunakan
untuk menunjuk kepada tiga generasi terbaik umat
muslim:
Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut tabi'in. Ketiga generasi ini dianggap sebagai contoh bagaimana Islam dipraktikkan.

Awal penggunaan istilah Salafy yang muncul di
dalam kitab Al-Ansab karangan Abu Sa'd Abd al-
Kareem al-Sama'ni, yang meninggal pada tahun
1166 (562 dari kalender Islam). Di bawah untuk
masuk dalam pemikiran al-Salafi ujarnya, "Ini
merupakan pemikiran ke salaf, atau pendahulu,
dan mereka mengadopsi pengajaran pemikiran
berdasarkan apa yang saya telah mendengar."
Salafy melihat tiga generasi pertama dari umat
Islam, yaitu Muhammad dan sahabat-sahabatnya,
dan dua generasi berikut setelah mereka, Tabi'in
dan Taba 'at-Tabi'in, sebagai contoh bagaimana
Islam harus dilakukan. Prinsip ini berasal dari
aliran Sunni, hadits (tradisi) diberikan kepada Nabi
Muhammad:

Orang-orang dari generasi yang terbaik, maka
orang-orang yang mengikuti mereka, kemudian
mereka yang mengikuti kedua (yakni tiga generasi
pertama dari umat Islam). Salafy umumnya
menisbatkan kepada Mahdzab Imam Ahmad Bin
Hambali dan kemudian rujukan pemikiran Ibnu
Taimiyah. maka Salafy masih dikategorikan
[3]Ahlusunnah Wal Jama'ah .



Pokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adalah
bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada
waktu masa Muhammad dan sahabat-sahabatnya,
oleh karena itu tidak dikehendaki inovasi yang
telah ditambahkan pada abad nanti karena
material dan pengaruh budaya. Paham ideologi
Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali
praktik Islam yang lebih mirip agama Muhammad
[4]selama ini
Salafisme juga telah digambarkan sebagai sebuah
versi sederhana dan pengetahuan Islam, di mana
penganutnya mengikuti beberapa perintah dan
[5]praktik.

Salafy sangat berhati-hati dalam agama, apalagi
urusan Aqidah dan Fiqh. Salafy sangat berpatokan
kepada Salafussholeh. Bukan hanya masalah
agama saja mereka perhatikan, tetapi masalah
berpakaian, salafy sangat suka mengikuti gaya
berpakaian seperti zaman salafussholeh seperti
memakai gamis bagi laki-laki atau memaki celana
menggantung, dan juga memakai cadar bagi
beberapa wanita salafy.

Salafy juga terkadang digunakan untuk merujuk
dengan paham
Wahhabi meskipun yang kedua lebih
dapat dijelaskan sebagai sub-aliran, Penganut
Salafy biasanya menolak istilah ini karena
dianggap bersifat merugikan karena mereka
percaya bahwa Muhammad ibn Abd al-Wahhab
tidak mendirikan pengajaran agama baru dalam
pemikiran atau penggambaran diri.

Selasa, 28 Februari 2012

Tata cara wudlu Nabi SAW

Tata Cara Wudhu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
1. Niat dan Baca Basmalah
Jika seorang muslim akan berwudhu, maka hendaklah ia niat dengan hatinya, kemudian membaca:
بِسْمِ اللَّهِ
“Dengan Nama Allah.”
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak (sempurna) wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah (membaca bismillaah).” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan Ahmad Syakir)
Namun apabila seseorang lupa membaca basmalah, maka wudhunya tetap sah, tidak batal.
2. Membasuh Telapak Tangan
Kemudian disunahkan membasuh telapak tangan tiga kali sebelum memulai wudhu sambil menyela-nyelai jari-jemari.

Jumat, 17 Februari 2012

Bir Dengan 0% Alkohol?

Bir dengan 0% Alkohol?
Bir 0% Alkohol Bagaimana Hukumnya?
Pertanyaan:
Kalau minum bir 0% alkohol, hukumnya bagaimana?
dari:
Jawaban:
Hukum Bir dengan 0% alkohol
Bismillah was shalatu was salamu 'ala rasulillah
Semoga Allah membimbing kita ke jalan yang lurus.
Pertama, Allah menyebut minuman yang dilarang dan diharamkan dengan sebutan khamr. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah: 90).
Kedua, definisi dan batasan khamr
Para ulama mendefinisikan bahwa khamr adalah semua minuman yang memabukkan, baik yang ada di zaman dulu, yang beredar saat ini, dan yang mungkin baru akan ada di masa mendatang. Baik yang terbuat dari anggur, kurma, biji-bijian, atau yang lainnya.
Ini berdasarkan hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ ، وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ
"Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram." (HR. Muslim no.2003)
Hadis ini menjadi dasar kaidah bahwa khamr adalah segala bentuk minuman yang memabukkan, apapun bahannya dan komposisinya.
Imam Al-Khithabi menjelaskan,
Hadis yang menyatakan, "Semua yang memabukkan adalah khamr..." memiliki dua makna:
A. Khamr adalah istilah untuk menyebut semua minuman yang memabukkan.
B. Segala sesuatu yang memabukkan hukumnya seperti khamr, dari sisi haramnya, dan hukuman bagi orang yang mengkonsumsinya, meskipun dia bukan khamr. Hanya saja hukumnya disamakan dengan khamr, karena statusnya sama dengan khamr. (Ma'alimu aS-Sunan, 4:265).
Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan, "Adanya hukum tergantung pada adanya illah (latar belakang munculnya hukum). Illah haramnya khamr adalah unsur memabukkan. Karena itu, selama benda tersebut memabukkan maka hu Bari, 10:56).
Berdasarkan keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa khamr tidaklah identik dengan alkohol. Karena itu, bukan berarti ketika ada bir dengan 0% alkohol maka tidak disebut khamr. Batasan khamr adalah apakah itu memabukkan ataukah tidak. Selama bir ini memabukkan ketika dikonsumsi dalam jumlah tertentu maka bir ini layak digolongkan sebagai khamr, sehingga dihukumi haram. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis,
كل مسكر حرام وما أسكر كثيره فقليله حرام
"Setiap yang memabukkan adalah haram. Segala sesuatu yang jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu bisa memabukkan maka mengkonsumsi sedikit hukumnya haram." (HR. Ibn Majah no. 3392 dan disahihkan Al-Albani).
Disadur dari: http://www.islamqa.com/ar/ref/148690
Artikel www.KonsultasiSyaraiah.com
kumnya haram." (Fathul

Minggu, 22 Januari 2012

Daging Biawak (Dhabb), Apakah Halal?

Perlu diketahui, bahwa pada masalah daging biawak ini ada perbedaan pada kalangan ulama. Sebagian ada yang melarang dan sebagian lagi ada yang membolehkan.

a.Hadits-hadits yang melarang makan dhabb (biawak)

"...Bahwa Rasulullah melarang (makan) dhabb." (HR.Abu Daud)

Dari Abdurrahman bin Hasnah bahwa para sahabat memasak dhabb, lalu nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya satu umat dari bani Israil diubah menjadi hewan melata di tanah, aku khawatir mereka itu adalah hewan ini, jadi buanglah." (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ath Thahawi)

Ibnu Hibban dan Ath Thahawi menshahihkan hadits ini dengan sanad sesuai syarat dari Bukhari.

b.Hadits yang menghalalkan dhabb

Dari Ibnu Abbas ra berkata, "Aku makan dhabb pada hidangan Rasulullah SAW." (HR.Bukhari Muslim)

Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang hukum dhabb, maka beliau menjawab, "Aku tidak memakannya namun tidak mengharamkannya." Beliau juga ditanya tentang hukum makan belalang, maka beliau menjawab, "Hukumnya sama." (HR.An Nasa'i)

Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah hewan itu karena hukumnya halal. Namun hewan itu bukan makananku." (HR.Muslim)

Ijtihad para Ulama

Dengan adanya perbedaan sekian hadits tentang dhabb di atas, maka para ulama pun berbeda pendapat tentang hukum memakannya. Sebagian dari mereka mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya.

Wallahu 'alam

Sumber Jawaban: Ust.Ahmad Sarwat,Lc.

Do'a Seorang Wanita

Ya Rabb....

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna sehingga aku bisa (dapat) membuatnya sempurna di mata-Mu.

Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya,
seseorang yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya,
sesorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya,
seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup.

Aku tidak mengharap dia setampan 'Ali atau setaqwa Abu Bakar atau pun sekaya 'Utsman juga segagah Umar.

Aku hanya mengharap seorang pria akhir zaman yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
membangun peradaban dan membuat bangga Rasulullah di akhirat.

Karena aku bukanlah wanita setaqwq 'Aisyah tidak pula setabah Fatimah,
aku tidaklah semulia Umu Sulaim atau pun sekaya bunda Khadijah,
setegar Asma juga segagah Nusaikah apalagi secantik Zainab.

Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman yang punya cita-cita.
Berusaha mengikuti mereka membangun keturunan yang sholeh dan sholehah menjadi Ainul Mardiah.

Wallahu 'alam

Jumat, 20 Januari 2012

Siapakah Yang Memulai Salam? Si Penelpon Atau Yang Ditelpon?

Yang memulai salam hendaknya si penelpon, karena dia itu seperti orang yang mengetuk pintu rumah orang lain dan meminta izin untuk masuk. Sehingga dia harus memulai pembicaraannya dengan ucapan: "Assalamu 'alaikum...". Maka yang ditelpon pun hendaknya menjawab dengan mengucapkan: "Wa'alaikumussalam...", atau dengan jawaban yang sama persis diucapkan oleh yang memberi salam. Allah SWT berfirman;

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)." (An Nisaa': 86)

Kemudian si penelpon hendaknya mengenalkan identitas dirinya dengan menyebut nama atau julukan/panggilannya kepada orang yang ditelpon tersebut, agar dia (yang ditelpon) tidak merasa kebingungan dengan siapa dia berbicara dan apa tujuannya.

Memperhatikan waktu merupakan nikmat besar yang kebanyakan manusia melalaikannya.

Dari Ibnu 'Abbas rhma bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya; (1) kesehatan, (2) waktu luang." (HR.Bukhari XI/196)

Waktu merupakan nikmat besar yang akan ditanyakan di hadapan Allah 'azza wajala. Maka seyogyanya bagi seorang muslim ketika berbicara agar bicara dengan ringkas dan seperlunya, tidak panjang lebar sebagaimana yang sering dijumpai dan disaksikan, kecuali jika memang benar-benar sangat butuh untuk itu. Ini semua dalam rangka bersemangat untuk menjaga waktu yang merupakan modal engkau di dunia ini. Allah SWT berfirman:

"Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (Al Furqan: 62)

Di antara penyebab tersia-sianya waktu yang ditimbulkan dari fasilitas ini (HP) adalah apa yang dinamakan dengan 'permainan'/'game'. Sebagian orang banyak tersibukan waktunya untuk permainan ini. Lalai dari berdzikir kepada Allah dan tenggelam dalam permainan setan tersebut. Maka sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk memperhatikan waktunya.

Kamis, 19 Januari 2012

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 3

. Allah berfirman: "Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya." (QS.Al A'raf: 189)

Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan bentuknya.

Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan dan keinginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.

Allah berfirman: "...dan apabila jiwa dipertemukan." (QS.At Taqwir: 7)

Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama perilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang saling mencintai karena-Nya didalam surga dan akan menggiring orang-orang yang saling berkasih-kasihan di atas jalan syetan di neraka jahim, tiap orang akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau tidak mau.

Di dalam Mustadrak Al-Isyq-Hakim disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan digiring bersama mereka kelak."

Qur'an dan Hadits Cinta

"Cinta yang paling mulia ialah "Mahabbatu fillah walillah" (cinta karena Allah dan didalam agama Allah)."

"...Tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah didalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan." (QS.Al Hujurat: 7)

"Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia." (HR.Ad Dailami)

"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR.At Thabrani)

"Cinailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa jadi suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa jadi suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu." (HR.At Tirmizy)

"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar lalu ada yang bertanya, "siapa mereka itu?, mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah azza wajalla." (HR.Ahmad)

Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya;

"Ya Allah, berikanlah aku rizki cinta-Mu dan cinta orang-orang yang bermanfaat buatku cintanya di sisi-Mu. Ya Allah, segala yang Engkau rizkikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai." (HR.At Tirmizy)


Inilah sebahagian ayat dan hadits tentang cinta kepada Allah Rasul-Nya Muhammad SAW. Barangsiapa yang cinta lebih besar hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapat tempat yang layak yaitu surga. Dan apabila sebaliknya cintanya lebih besar kepada selain Allah dan Rasul-Nya, maka tempatnya adalah neraka. Nauzhu billah.

Semoga kita belajar mencintai Allah dan Rasul-nya tanpa mengesampingkan cinta kepada orang tua dan sesama muslim. Aamiin

Wallu 'alam

Selasa, 17 Januari 2012

Airmata Ku..!!!

. "Airmataku selalu mengalir apabila aku merasa sedih disebabkan karena kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga bagi diriku.

Airmataku selalu mewakili perasaanku apabila aku tak bisa berucap saat hatiku merasa tersakiti.

Begitu banyak airmata yang telah ku keluarkan saat aku menangis, begitu banyak airmata yang aku sia-siakan akibat perbuatanku yang tak berguna hingga aku teteskan airmata ini.

Ya Allah, apabila Engkau jadikan airmata ini sebagai pengganti pelampiasan amarahku, maka jadikanlah airmataku ini sebagai permohonan ampunanku kepada Engkau.

Qunut Subuh, Bid'ahkah?

Dalam madzhab Syafi'i disunnahkan membaca doa qunut pada shalat subuh, baik terjadi musibah ataupun tidak. Pendapat ini didukung sebagian besar Salaf Shaleh dan para 'Ulama sesudah mereka.

.

Sahabat Anas Ibnu Malik mengatakan;

"Rasulullah SAW qunut, mendoakan mereka agar celaka (dua kabilah: Ri'l dan Dzakwan) kemudian meninggalkannya, sedangkan pada shalat subuh ia tetap membaca doa qunut hingga meninggalkan dunia ini." (Hadits shahih riwayat banyak ahli hadits dan dishahihkan oleh banyak ahli hadits seperti al Haifizh al Bailkhi, al Hakim, al Baehaqi dan ad Daruquthni dll)

Dalam situs Dar Al-Ifka Al-Misriyyah fatwa Al Allamah Syaikh Aliy Jum'ah Muhammad (rh) memberi komentar mengenai kedudukan derajat hadits di atas... Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh beberapa orang hufazh dan merekapun menshahihkannya.

Beliau (rh) menambahkan bahwa pembacaan qunut dalam shalat subuh adalah masyru' (sunnah) dengan kondisi umat Islam saat ini. Karena umat Islam sedang ditimpa dengan berbagai bencana, musibah dan wabah penyakit serta rongrongan para musuh dari semua penjuru. Semua ini menuntut kita untuk memperbanyak doa dan munajat kepada Allah dengan harapan Allah menjauhkan kejahatan musuh dari kita, mengembalikan wilayah kita yang dirampas dan membuat bahagia Nabi kita Muhammad SAW dengan kemenangan umatnya serta kembalinya kehormatan mereka yang terampas.

Wallahu 'alam

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 2

Sakit Cinta (Al-Isyq)

. Bagaimana virus ini bisa berjangkit?
Penyakit Al-Isyq terjadi dengan dua sebab:

Pertama; Karena menganggap indah apa-apa yang dicintainya.

Keduan; Perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya.

Jika salah satu dari dua faktor ini tiada, niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.

Makhluk diciptakan saling mencari yang sesuai dengannya. Berkata Ibn Al-Qayyim; "Ketetapan Allah SWT dengan hikmah-Nya menciptakan makhluk-Nya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.

Kamis, 05 Januari 2012

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 1

image
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. Banyak remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya.
Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya?

Mari kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibn Qoyyim dalam karya besarnya "Zaadul Ma'ad" beliau berkata: "Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.

Kriteria manusia yang berpotensi terjangkit penyakit al-isyq. Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya, dan dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini.

Nyatalah bahwa ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek dan keji.

Berkata ulama salaf: "Penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatui selain apa yang dicinta dan dipujanya.