Jumat, 20 Januari 2012

Siapakah Yang Memulai Salam? Si Penelpon Atau Yang Ditelpon?

Yang memulai salam hendaknya si penelpon, karena dia itu seperti orang yang mengetuk pintu rumah orang lain dan meminta izin untuk masuk. Sehingga dia harus memulai pembicaraannya dengan ucapan: "Assalamu 'alaikum...". Maka yang ditelpon pun hendaknya menjawab dengan mengucapkan: "Wa'alaikumussalam...", atau dengan jawaban yang sama persis diucapkan oleh yang memberi salam. Allah SWT berfirman;

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)." (An Nisaa': 86)

Kemudian si penelpon hendaknya mengenalkan identitas dirinya dengan menyebut nama atau julukan/panggilannya kepada orang yang ditelpon tersebut, agar dia (yang ditelpon) tidak merasa kebingungan dengan siapa dia berbicara dan apa tujuannya.

Memperhatikan waktu merupakan nikmat besar yang kebanyakan manusia melalaikannya.

Dari Ibnu 'Abbas rhma bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya; (1) kesehatan, (2) waktu luang." (HR.Bukhari XI/196)

Waktu merupakan nikmat besar yang akan ditanyakan di hadapan Allah 'azza wajala. Maka seyogyanya bagi seorang muslim ketika berbicara agar bicara dengan ringkas dan seperlunya, tidak panjang lebar sebagaimana yang sering dijumpai dan disaksikan, kecuali jika memang benar-benar sangat butuh untuk itu. Ini semua dalam rangka bersemangat untuk menjaga waktu yang merupakan modal engkau di dunia ini. Allah SWT berfirman:

"Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (Al Furqan: 62)

Di antara penyebab tersia-sianya waktu yang ditimbulkan dari fasilitas ini (HP) adalah apa yang dinamakan dengan 'permainan'/'game'. Sebagian orang banyak tersibukan waktunya untuk permainan ini. Lalai dari berdzikir kepada Allah dan tenggelam dalam permainan setan tersebut. Maka sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk memperhatikan waktunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar