Minggu, 22 Januari 2012

Daging Biawak (Dhabb), Apakah Halal?

Perlu diketahui, bahwa pada masalah daging biawak ini ada perbedaan pada kalangan ulama. Sebagian ada yang melarang dan sebagian lagi ada yang membolehkan.

a.Hadits-hadits yang melarang makan dhabb (biawak)

"...Bahwa Rasulullah melarang (makan) dhabb." (HR.Abu Daud)

Dari Abdurrahman bin Hasnah bahwa para sahabat memasak dhabb, lalu nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya satu umat dari bani Israil diubah menjadi hewan melata di tanah, aku khawatir mereka itu adalah hewan ini, jadi buanglah." (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ath Thahawi)

Ibnu Hibban dan Ath Thahawi menshahihkan hadits ini dengan sanad sesuai syarat dari Bukhari.

b.Hadits yang menghalalkan dhabb

Dari Ibnu Abbas ra berkata, "Aku makan dhabb pada hidangan Rasulullah SAW." (HR.Bukhari Muslim)

Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang hukum dhabb, maka beliau menjawab, "Aku tidak memakannya namun tidak mengharamkannya." Beliau juga ditanya tentang hukum makan belalang, maka beliau menjawab, "Hukumnya sama." (HR.An Nasa'i)

Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah hewan itu karena hukumnya halal. Namun hewan itu bukan makananku." (HR.Muslim)

Ijtihad para Ulama

Dengan adanya perbedaan sekian hadits tentang dhabb di atas, maka para ulama pun berbeda pendapat tentang hukum memakannya. Sebagian dari mereka mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya.

Wallahu 'alam

Sumber Jawaban: Ust.Ahmad Sarwat,Lc.

Do'a Seorang Wanita

Ya Rabb....

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna sehingga aku bisa (dapat) membuatnya sempurna di mata-Mu.

Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya,
seseorang yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya,
sesorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya,
seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup.

Aku tidak mengharap dia setampan 'Ali atau setaqwa Abu Bakar atau pun sekaya 'Utsman juga segagah Umar.

Aku hanya mengharap seorang pria akhir zaman yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
membangun peradaban dan membuat bangga Rasulullah di akhirat.

Karena aku bukanlah wanita setaqwq 'Aisyah tidak pula setabah Fatimah,
aku tidaklah semulia Umu Sulaim atau pun sekaya bunda Khadijah,
setegar Asma juga segagah Nusaikah apalagi secantik Zainab.

Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman yang punya cita-cita.
Berusaha mengikuti mereka membangun keturunan yang sholeh dan sholehah menjadi Ainul Mardiah.

Wallahu 'alam

Jumat, 20 Januari 2012

Siapakah Yang Memulai Salam? Si Penelpon Atau Yang Ditelpon?

Yang memulai salam hendaknya si penelpon, karena dia itu seperti orang yang mengetuk pintu rumah orang lain dan meminta izin untuk masuk. Sehingga dia harus memulai pembicaraannya dengan ucapan: "Assalamu 'alaikum...". Maka yang ditelpon pun hendaknya menjawab dengan mengucapkan: "Wa'alaikumussalam...", atau dengan jawaban yang sama persis diucapkan oleh yang memberi salam. Allah SWT berfirman;

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)." (An Nisaa': 86)

Kemudian si penelpon hendaknya mengenalkan identitas dirinya dengan menyebut nama atau julukan/panggilannya kepada orang yang ditelpon tersebut, agar dia (yang ditelpon) tidak merasa kebingungan dengan siapa dia berbicara dan apa tujuannya.

Memperhatikan waktu merupakan nikmat besar yang kebanyakan manusia melalaikannya.

Dari Ibnu 'Abbas rhma bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia melalaikannya; (1) kesehatan, (2) waktu luang." (HR.Bukhari XI/196)

Waktu merupakan nikmat besar yang akan ditanyakan di hadapan Allah 'azza wajala. Maka seyogyanya bagi seorang muslim ketika berbicara agar bicara dengan ringkas dan seperlunya, tidak panjang lebar sebagaimana yang sering dijumpai dan disaksikan, kecuali jika memang benar-benar sangat butuh untuk itu. Ini semua dalam rangka bersemangat untuk menjaga waktu yang merupakan modal engkau di dunia ini. Allah SWT berfirman:

"Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (Al Furqan: 62)

Di antara penyebab tersia-sianya waktu yang ditimbulkan dari fasilitas ini (HP) adalah apa yang dinamakan dengan 'permainan'/'game'. Sebagian orang banyak tersibukan waktunya untuk permainan ini. Lalai dari berdzikir kepada Allah dan tenggelam dalam permainan setan tersebut. Maka sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk memperhatikan waktunya.

Kamis, 19 Januari 2012

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 3

. Allah berfirman: "Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya." (QS.Al A'raf: 189)

Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan bentuknya.

Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan dan keinginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.

Allah berfirman: "...dan apabila jiwa dipertemukan." (QS.At Taqwir: 7)

Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama perilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang saling mencintai karena-Nya didalam surga dan akan menggiring orang-orang yang saling berkasih-kasihan di atas jalan syetan di neraka jahim, tiap orang akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau tidak mau.

Di dalam Mustadrak Al-Isyq-Hakim disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan digiring bersama mereka kelak."

Qur'an dan Hadits Cinta

"Cinta yang paling mulia ialah "Mahabbatu fillah walillah" (cinta karena Allah dan didalam agama Allah)."

"...Tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah didalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan." (QS.Al Hujurat: 7)

"Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia." (HR.Ad Dailami)

"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR.At Thabrani)

"Cinailah kekasihmu sewajarnya saja karena bisa jadi suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa jadi suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu." (HR.At Tirmizy)

"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar lalu ada yang bertanya, "siapa mereka itu?, mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah azza wajalla." (HR.Ahmad)

Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya;

"Ya Allah, berikanlah aku rizki cinta-Mu dan cinta orang-orang yang bermanfaat buatku cintanya di sisi-Mu. Ya Allah, segala yang Engkau rizkikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai jadikan itu kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau cintai." (HR.At Tirmizy)


Inilah sebahagian ayat dan hadits tentang cinta kepada Allah Rasul-Nya Muhammad SAW. Barangsiapa yang cinta lebih besar hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapat tempat yang layak yaitu surga. Dan apabila sebaliknya cintanya lebih besar kepada selain Allah dan Rasul-Nya, maka tempatnya adalah neraka. Nauzhu billah.

Semoga kita belajar mencintai Allah dan Rasul-nya tanpa mengesampingkan cinta kepada orang tua dan sesama muslim. Aamiin

Wallu 'alam

Selasa, 17 Januari 2012

Airmata Ku..!!!

. "Airmataku selalu mengalir apabila aku merasa sedih disebabkan karena kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga bagi diriku.

Airmataku selalu mewakili perasaanku apabila aku tak bisa berucap saat hatiku merasa tersakiti.

Begitu banyak airmata yang telah ku keluarkan saat aku menangis, begitu banyak airmata yang aku sia-siakan akibat perbuatanku yang tak berguna hingga aku teteskan airmata ini.

Ya Allah, apabila Engkau jadikan airmata ini sebagai pengganti pelampiasan amarahku, maka jadikanlah airmataku ini sebagai permohonan ampunanku kepada Engkau.

Qunut Subuh, Bid'ahkah?

Dalam madzhab Syafi'i disunnahkan membaca doa qunut pada shalat subuh, baik terjadi musibah ataupun tidak. Pendapat ini didukung sebagian besar Salaf Shaleh dan para 'Ulama sesudah mereka.

.

Sahabat Anas Ibnu Malik mengatakan;

"Rasulullah SAW qunut, mendoakan mereka agar celaka (dua kabilah: Ri'l dan Dzakwan) kemudian meninggalkannya, sedangkan pada shalat subuh ia tetap membaca doa qunut hingga meninggalkan dunia ini." (Hadits shahih riwayat banyak ahli hadits dan dishahihkan oleh banyak ahli hadits seperti al Haifizh al Bailkhi, al Hakim, al Baehaqi dan ad Daruquthni dll)

Dalam situs Dar Al-Ifka Al-Misriyyah fatwa Al Allamah Syaikh Aliy Jum'ah Muhammad (rh) memberi komentar mengenai kedudukan derajat hadits di atas... Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh beberapa orang hufazh dan merekapun menshahihkannya.

Beliau (rh) menambahkan bahwa pembacaan qunut dalam shalat subuh adalah masyru' (sunnah) dengan kondisi umat Islam saat ini. Karena umat Islam sedang ditimpa dengan berbagai bencana, musibah dan wabah penyakit serta rongrongan para musuh dari semua penjuru. Semua ini menuntut kita untuk memperbanyak doa dan munajat kepada Allah dengan harapan Allah menjauhkan kejahatan musuh dari kita, mengembalikan wilayah kita yang dirampas dan membuat bahagia Nabi kita Muhammad SAW dengan kemenangan umatnya serta kembalinya kehormatan mereka yang terampas.

Wallahu 'alam

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 2

Sakit Cinta (Al-Isyq)

. Bagaimana virus ini bisa berjangkit?
Penyakit Al-Isyq terjadi dengan dua sebab:

Pertama; Karena menganggap indah apa-apa yang dicintainya.

Keduan; Perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya.

Jika salah satu dari dua faktor ini tiada, niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.

Makhluk diciptakan saling mencari yang sesuai dengannya. Berkata Ibn Al-Qayyim; "Ketetapan Allah SWT dengan hikmah-Nya menciptakan makhluk-Nya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.

Kamis, 05 Januari 2012

Terapi Sakit Cinta (Al-Isyq) Bag: 1

image
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. Banyak remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya.
Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya?

Mari kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibn Qoyyim dalam karya besarnya "Zaadul Ma'ad" beliau berkata: "Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.

Kriteria manusia yang berpotensi terjangkit penyakit al-isyq. Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya, dan dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini.

Nyatalah bahwa ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek dan keji.

Berkata ulama salaf: "Penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatui selain apa yang dicinta dan dipujanya.